Prasasti Sendang Kamal
Dukuh Prasasti Sendang Kamal, berlokasi diSumber/ Kraton Timur, Kelurahan Kraton, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan.
Prasasti Sendang Kamal atau bisa di sebut Prasasti Kwambang Kulwan.
Prasasti Sendang Kamal sebenarnya adalah 4 buah Batu Gilang (Watu
Gilang), 3 (Tiga) prasasti terletak di selatan sendang (sumber air) di
Dukuh Sumber (Kraton Trimur), dikenal dengan Prasasti Kwambang Kulwan.
Di prasasti ini juga terdapat Pemandian,Pemandian tersebut
terkenal dengan nama Sendang Kamal.Sendang Kamal adalah petirtan atau
sendang keraton,atau kolam pemandian peninggalan Belanda yang dibangun
pada tahun 1921.Di samping pemandian ini juga terdapat sebuah bangunan
bekas belanda,dengan arsitektur bergaya khas Belanda,yang masih kokoh
berdiri.Bangunan ini dulu digunakan sebagai tempat bersantai ataupun
berganti pakaian oleh para Belanda,setelah mandi di kolam pemandian
Sendang kamal.
Prasasti Sendang Kamal terdiri atas 4 buah
prasasti. Dua buah prasasti masih dapat di baca pada baris-baris awal,
sedangkan dua lainnya telah aus. Sebuah prasasti tersimpan di Museum Nasional dengan nomor D.37, dikenal dengan Prasasti Kawambang Kulwan. Tiga prasasti lainnya terletak di selatan sendang (sumber air) di Dusun Sendang Kamal. Nama lain dari prasasti ini adalah Prasasti Kawambang Kulwan.
Huruf yang dipahatkan pada Prasasti Kawambang Kulwan terdapat di
seluruh sisi dengan huruf dan bahasa Jawa kuna dan pada bagian bawah
dihiasi dengan pahatan hiasan bunga padma. Prasasti ini telah dibaca
oleh J.L.A. Brandes (seorang ilmuwan Belanda) walaupun hanya 12 baris
bagian awal pada sisi depan.
Sekitar pada tahun 1830 Maospati pernah beberapakali menjadi pusat
pemerintahan kerajaan.Bahkan banyak pendapat yang mengatakan bahwa Prabu
Dharmawangsa Teguh,dari wangsa Isyana Medang Kahuripan beristana di
wilayah ini, terbukti dengan banyaknya prasasti yang dikeluarkan oleh
kerajaan Medang di wilayah Maospati.
Sejarah Prasasti Sendang Kamal
Sekitar 70 tahun setelah masa pemerintahan Mpu Sindok dari Mataram
Kuno (Medang), diantara kurun waktu tersebut tidak didapat informasi
mengenai pemerintahan raja-raja hingga munculnya pemerintahan Raja
Airlangga. Prasasti Kawambang Kulwan berada di kurun waktu yang kosong
itu, dengan angka tahun 913 S. Walaupun nama raja pada prasasti ini
tidak terbaca tetapi dari angka tahun dan sumber data lain yang
mendukung seperti kitab Wirataparwa yang ditulis tahun 918 S menyebut
diantara tahun tersebut diperintah oleh Raja Dharmmawangsa Teguh.
Informasi yang didapat pada prasasti Kawambang Kulwan adalah berupa
penetapan sima di desa Kawambang Kulwan yang berupa sima swatantra dari
sri maharaja (Dharmmawangsa Teguh) yang diteruskan oleh Pu
Dharmmasanggramawikranta dan diterima oleh Samgat Kanuruhan Pu Burung
tentang pendirian bangunan suci untuk dewa Siwa dan adanya ajaran kitab
Siwasasana
Upacara tersebut dihadiri oleh para samgat dari berbagai daerah di
sekitar desa Kawambang Kulwan. Prasasti berhenti pada bagian pemberian
hadiah, tidak tertutup kemungkinan terdapat kelanjutan dari isi prasasti
ini di bagian batu yang lain. Dalam prasasti ini dapat di katakan
bercorak agama Hindu Siwaisme,yang di buktikan dari kisah-kisah yang
mendukung prasasti ini.
Air yang digunakan pada pemandian Sendang Kamal,berasal dari saluran
air yang berada di pangkal pemandian. Saluran ini menghubungkan antara
kolam pemandian dengan sungai yang berada di dekatnya. Dengan
menggunakan alat yang terbuat dari besi,untuk mengatur deras aliran air
yang masuk ke dalam kolam.
0 Response to "Prasasti Sendang Kamal"
Posting Komentar